Ini adalah salah satu kejadian yang menyedihkan bagi saya sendiri. Dan banyak orang juga merasakannya. Dimana sedih saat melihat atau mendengar ada terjadinya kasus pelecehan seksual yang dialami seorang perempuan. Dan saat kasusnya di angkat dan di urus. Orang-orang bukannya memberikan support kepada si korban. Bukannya memberikan ketenangan kepada para korban, malah mereka ikut memberikan sanksi sosial dengan ikut menyalahkan bahwa itu juga salah korban. Kenapa memakai baju terbuka. Kenapa keluar malam. Kenapa jalan sendiri, tinggal sendiri.
Banyak Sekali Korban Pelecehan Seksual Malah Mendapatkan Diskriminasi Dari Netizen
Itu membuat para korban malah takut untuk melaporkan apa yang mereka alami. Takut untuk speak up. Karena takut untuk di judge sama netizen. Mereka takut untuk disalahkan dan dikatakan yang tidak-tidak. Padahal mereka hanya berusaha untuk membela diri, menjaga diri. Mereka pun tidak mau dan tidak ingin pasti menjadi korban dari pelecehan seksual. Mereka tidak mau menjadi korban dari pemerkosaan dari para orang-orang bejat tersebut. Namanya bencana, musibah, tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa melihat, dan memprediksi.
Orang mau memakai baju se sopan apa pun, mau memakai pakaian se tertutup apapun tapi jika memang si penjahat ingin melakukan kejahatan, mereka akan tetap melakukan kejahatan. Mereka akan tetap menjalankan aksi mereka. Sehingga tidak akan menutup kemungkinan kapan mereka akan melancarkan aksi kejahatan mereka. Dan kebanyakan dari penjahat kejahatan pelecehan seksual, mereka bisa menjadikan siapapun sebagai calon korban dari kejahatan mereka. Selama mereka sudah gelap mata, siapa pun bisa jadi korbannya.
Dan jika dilihat banyak juga para korban dari pelecehan seksual yang memakai pakaian tertutup sekali bahkan. Ada yang memakai seragam, ada yang memakan semua serba tertutup, sehingga jika dilihat dari penampilan tidak ada yang membuat orang bisa tergoda. Tapi tetap bisa menjadi korban dari pelecehan seksual. Sehingga ada museum yang dimana disitu ditampilkan pakaian-pakaian dari para korban pelecehan seksual atau pemerkosaan. Dan kebanyakan darinya itu adalah pakaian tertutup. Sehingga kita bisa menyimpulkan, orang yang memiliki otak jahat, ya memang akan jahat aja.